MATI BAGI DIRI SENDIRI

Ketika engkau dilupakan atau tidak dipedulikan, atau dengan sengaja diabaikan, dan engkau tidak marah atau terluka dengan penghinaan atau kesalahan, tapi hatimu tetap bersukacita dan menganggap suatu kelayakan untuk menderita bagi Yesus, itulah "MATI BAGI DIRI SENDIRI".

Ketika kebaikanmu dianggap jelek, dan harapanmu menyimpang, nasehatmu tidak dihargai, pendapatmu ditertawakan dan engkau menolak kemarahan timbul dalam hatimu, atau tidak membela diri tetapi menerima semua itu dengan sabar dan dengan diam-diam tetap mengasihi orang yang melakukannya, itulah "MATI BAGI DIRI SENDIRI".

Ketika dengan kasih dan kesabaran engkau menanggung segala ketidakteraturan, ketidaktepatan waktu, atau gangguan-gangguan tertentu, ketika engkau berhadapan muka dengan kesia-siaan, kebodohan, hal-hal yang melampaui batas, kebutaan rohani, dan bertekun sama seperti Yesus menanggung semuanya itu, itulah "MATI BAGI DIRI SENDIRI".

Ketika engkau tidak peduli untuk membicarakan dirimu atau kebaikanmu yang pernah engkau kerjakan dalam pembicaraan dengan orang lain atau dengan sangat bernafsu untuk sebuah penghargaan, tetapi dengan penuh kasih tetap setuju bila tidak dikenal oleh orang lain, itulah "MATI BAGI DIRI SENDIRI".

Ketika engkau melihat saudaramu hidup berkelimpahan dan semua kebutuhannya terpenuhi dan dengan jujur dapat bersukacita bersama dengannya dalam roh tanpa rasa cemburu atau bertanya mengapa pada Tuhan walaupun dalam saat yang sama engkau mempunyai kebutuhan yang besar dan dalam keadaan yang terdesak untuk memenuhinya, itulah "MATI BAGI DIRI SENDIRI".

Ketika engkau menerima koreksi atau celaan dari orang yang secara status lebih rendah dari dirimu, dan dengan rendah hati menundukkan diri dari yang lahir dari dalam, tanpa ada pemberontakan ataupun dendam yang timbul dalam hatimu, itulah "MATI BAGI DIRI SENDIRI".


GPdI Maranatha Medan