ERAT DENGAN TUHAN

Barang siapa tinggal di dalam Aku .....ia berbuah banyak.  Yohanes 15:5
Alangkah bodohnya sang carang kalau ia merasa dirinya sangat berarti karena ia mampu menghasilkan buah.  Bahkan sangat konyol ketika carang itu merasa tidak perlu lagi menempel dengan pokok anggur.  Jika carang ini lepas dari pokok anggur, bisa dipastikan bahwa carang ini akan segera kering, mati dan tidak mungkin dapat berbuah.  Buah yang dihasilkan oleh sebuah carang ditentukan oleh seberapa kuat dia melekat kepada pokok anggur.  Semakin ia kuat melekat dengan pokok anggur, maka carang itu akan mendapat suplai makanan lebih banyak lagi dan akhirnya carang itu akan berbuah lebih banyak.

Jangan kita merasa diri hebat, merasa diri bisa bahkan merasa mampu membangun kekuatan sendiri tanpa harus menempel dengan pokok anggur.  Firman Tuhan saja menulis bahwa di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.  Sebaliknya kita harus tinggal dan melekat kuat dengan pokok anggur itu. 

Hubungan antara carang dan pokok anggur sebenarnya menggambarkan sebuah hubungan yang intim antara kita dengan Tuhan.  Kekristenan kita akan gagal jika kita tidak mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan.  Kekristenan kita tidak akan bertahan lama jika kita tidak mengenal Tuhan lebih dekat lagi dalam sebuah keintiman.  Perhatikanlah orang-orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa.  Mereka hampir memiliki sebuah kesamaan, yaitu memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.

Semakin hubungan kita intim dan erat dengan Tuhan, maka akan semakin banyak juga hidup kita menghasilkan buah.  Ini proses yang sangat alami!  Jadi sebenarnya jika kita ingin menghasilkan buah, melekatlah kepada Tuhan!  Masalahnya, apakah kita sudah mempunyai keintiman dengan Tuhan?  Ataukah banyak dari waktu kita yang tersita untuk kepentingan pribadi kita sendiri?  Kalau sampai hari ini kita belum bisa memberikan buah, bisa saja itu terjadi karena kita tidak melekat kuat kepada Pokok Anggur.  Segeralah ambil keputusan untuk melekat dengan pokok anggur itu.  Jangan pernah merasa bisa hidup tanpa melekat dengan Tuhan.  Jalinlah sebuah keintiman.  Eratkanlah hatimu dengan Tuhan.


GPdI Maranatha Medan