K U T U K
1 Juli 2003

Ulangan 28 : 15
Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:

Kutuk adalah satu kata yang tidak enak didengar atau barangkali kalau bisa dihindari untuk didengar atau dibicarakan.  Jarang sekali para Pendeta berbicara atau mengupas secara mendalam tentang KUTUK ini.  Lebih sering orang berbicara tentang berkat-berkat dan berkat.

Akan tetapi mengapa sekarang kita perlu membicarakan perihal kutuk? 

Kita perlu tahu apa itu, kita perlu tahu juga apa yang menjadi penyebab timbulnya kutuk dan kita juga perlu  tahu bagaimana menghindari kutuk atau melepaskan diri dari cengkeraman kutuk.

Nah, kalau kita ingin tahu bagaimana kira-kira bentuk kutuk itu, kita dapat membaca ayat berikutnya dari Ulangan 28 tadi (ayat 16 – 68).

Barangkali kita ngeri kalau membaca ayat-ayat tersebut.  Sekali kutuk itu datang maka ia akan menghabiskan segala sesuatu dari Anda tanpa ampun.

Dari mana kutuk berasal?  Kutuk dapat berasal berasal dari perbuatan dosa.

Alkitab berkata upah dosa ialah maut (Roma 6 : 23), tetapi ada perbuatan-perbuatan dosa yang Alkitab tulis akan membawa / menimbulkan kutuk.

1.      Kutuk akibat dosa seksual

Ulangan 23:2
Seorang anak haram, janganlah masuk jemaah Tuhan, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah Tuhan.

Anak haram adalah anak yang lahir di luar pernikahan yang sah.  Jadi 'anak haram' berbicara tentang dosa penyelewengan seksual.  Kita perhatikan bahwa walaupun yang berdosa adalah orang tua, tetapi yang menanggung kutuk akibat dari perbuatan dosa seksual tersebut adalah keturunannya bahkan sampai keturunannya yang kesepuluh.

Tuhan sangat memandang serius dosa penyelewengan seksual.

Iblis tahu cara yang paling efektif untuk menghancurkan gereja adalah dengan menghancurkan keluarga (perkawinan).  Oleh karena jangan heran kalau ada keluarga-keluarga Kristen yang hancur akibat dosa penyelewengan seksual, tidak terkecuali keluarga pendeta.

Bagi Saudara yang belum menikah,  janganlah mencoba-coba melakukan hubungan seks sebelum menikah!!!

Bagi Saudara yang sudah menikah, jangan juga bermain api dengan melakukan penyelewengan.

Raja Daud pernah jatuh dalam dosa penyelewengan seksual ini yaitu dengan isteri Uria bernama Batsyeba (2 Samuel 11:2-4).  Lihatlah apa akibat dosa yang Daud lakukan dalam  2 Samuel 12 : 10-12

“Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selama-lamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. Beginilah firman Tuhan: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri.  Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain;  orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.  Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.”

2.      Kutuk akibat dosa penyembahan berhala

Ulangan 5:8-9
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.

Apa itu berhala? Berhala adalah segala sesuatu yang disembah dan kepadanya orang beribadah selain daripada kepada Tuhan.  Zaman dahulu berhala identik dengan patung.  Namun pada zaman sekarang berhala bukan saja berupa patung tetapi juga bisa berupa tempat-tempat keramat, dewa-dewi, arwah, kuburan, setan dll.

Kita lihat, Allah juga sangat benci dengan dosa penyembahan berhala.  Penyembahan berhala merupakan penyelewengan rohani di mata Tuhan.  Kutuk dari penyembahan berhala ini berdampak sampai keturunan ketiga dan empat kata Alkitab.

3.      Kutuk akibat dosa ketidaktaatan kepada firman Allah

Yeremia 11:3
Katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Terkutuklah orang yang tidak mendengarkan perkataan-perkataan perjanjian ini.

Contoh dari dosa ketidaktaatan kepada firman Allah  adalah perbuatan Raja Saul. I Samuel 13:6-9,13.  Ketika itu bangsa Israel sedang terdesak oleh bangsa Filistin, Raja Saul berniat untuk memohon belas kasihan Tuhan melalui korban bakaran.   Semestinya nabi Samuellah yang boleh melakukan korban bakaran dan korban keselamatan, namun karena nabi Samuel tidak kunjung datang maka ia tidak sabar dan memberanikan diri untuk melakukan korban bakaran sendiri yang seharusnya tidak boleh dilakukannya (1 Samuel 13:8-9). 

Di lain kesempatan raja Saul melakukan kesalahan lagi dengan melanggar perintah Tuhan untuk menumpas seluruh orang Amalek dengan segala yang ada padanya; termasuk anak-anak, lembu, domba,  unta dan keledai orang Amalek (1 Samuel 15 : 3).

Tetapi Saul menyelamatkan Agag (raja Amalek), kambing, domba, lembu yang baik dan tambun serta segala yang berharga  tidak ditumpasnya, dengan alasan akan dijadikan korban bagi Tuhan (1 Samuel 15:9,15).

Akibatnya ketidaktaatan raja Saul maka Allah menolak Saul sebagai raja. (1 Samuel 13 : 13-14; 15:11).   Bahkan kemudian Saul harus melihat Yonatan, Abinadab, dan Malkisua anak-anaknya mati di medan perang.  Karena begitu sedih atas kematian anak-anaknya dan kekalahan di medan perang maka akhirnya Saul mati bunuh diri.  Keluarga Saul nyaris musnah.  Keturunan Saul hampir habis, bahkan satu-satunya keturunan Saul yaitu Mefiboset (cucu Saul dari anaknya Yonatan) yang masih hidup harus menanggung kutuk berupa kaki yang pincang sejak masa kanak-kanaknya.

4.      Kutuk akibat dosa mengandalkan manusia dan kekuatan sendiri

Yeremia 17 : 5
Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!

Mengandalkan manusia berarti tidak mengandalkan Tuhan berarti kurang percaya. 

Yesaya: 31:1.
Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.

Mengandalkan kekuatan sendiri berbicara tentang kesombongan atau ketinggi hatian manusia.
Ini adalah perbuatan yang sering kita lakukan, yaitu mengandalkan kekuatan, kemampuan, kepintaran  sendiri.

Mesir adalah gambaran dari dunia, sedang kuda adalah kekuatan.  Jadi celakalah orang yang mengandalkan kekuatan-kekuatan dunia. 

Daud adalah contoh orang yang tidak mengandalkan kekuatan sendiri.  Daud sangat rendah hati dan sangat mengandalkan Tuhan.  Dalam banyak hal Daud selalu minta petunjuk dan bertanya dahulu kepada Tuhan, apa yang harus dilakukannya.  Kemanapun Saul menyuruh Daud berperang, ia selalu berhasil.  Rahasi kesuksesan Daud adalah karena Daud rendah hati dan sangat mengandalkan Tuhan.  Walaupun sudah berkali-kali sukses dalam peperangan, namun Daud tidak menjadi sombong dan mengandalkan diri dalam melakukan rencana-rencananya. 

Lihat contohnya :
-         Saat ia membebaskan orang Israel dari tawanan orang Amalek (1 Samuel 30 : 8)
-         2 Samuel 2 : 1
-         2 Samuel 5 : 18, 22

5.      Kutuk akibat dosa tidak memberi yang terbaik pada Tuhan

Maleakhi 1:14
Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

Terkutuklah orang yang memandang rendah persembahan!  Persembahan kepada Tuhan haruslah yang terbaik.
Ada seorang bapak memiliki empat orang anak. 

Kadang-kadang kita tidak mau memberi kepada Tuhan yang terbaik.  Kalau kita berikan yang terbaik maka Tuhan akan berikan yang terbaik juga untuk kita.

Mengapa Tuhan yang maha baik, maha pengasih kelihatan jadi begitu kejam dan menakutkan karena tega mengutuki manusia yang bersalah kepadaNya?

Saya punya isteri yang sangat baik dan saya yakin sangat mencintai saya.  Seandainya saya menyeleweng dengan mempunyai WIL (wanita simpanan), dan kemudian diketahui olehnya; apakah ia akan tenang-tenang saja? Apakah ia akan berkata “Tidak apa-apa kalau hanya punya satu simpanan saja, asal jangan tiga atau lebih”.  Tidak ...tentu ia akan marah begitu tahu saya telah menyeleweng dengan wanita lain.  Justru karena isteri saya baik itulah maka ia perlu marah besar kepada saya.  Kalau ada isteri yang tidak marah walaupun suaminya menyeleweng, coba deh periksakan isterinya itu ke dokter jiwa .... !!

Contoh lain : Anak saya masih kecil.  Saya tahu sangat berbahaya apabila ia main pisau.  Untuk kebaikannya maka saya berkata, “Anakku jangan main pisau ya,  kalau kamu main pisau Ayah akan pukul kamu!”.   Untuk mencegah anak saya itu terluka karena pisau maka saya perlu mengancam dengan hukuman.  Saya tidak berniat memukul anak itu, saya hanya ingin dia tidak terluka oleh pisau itu. 

Demikian juga Tuhan.  Justru karena Tuhan baik maka ia perlu mengancam dengan kutuk.

Untuk apa Tuhan mengutuk?
1.      Untuk memberitahukan kepada kita betapa mahalnya harga dosa.
2.      Untuk memberitahukan  keseriusan Allah dalam memandang kebenaran
3.      Untuk memberitahukan bahwa kesenangan dosa sifatnya sementara
4.      Untuk membawa kita pada kehidupan yang penuh berkat.

Bagaimana bila kita telah jatuh dalam cengkeraman kutuk.  Bagaimana kita bisa bebas dari kutuk akibat hukuman Tuhan tersebut?

1.      Mohon pengampunan dan bertobat.
2.      Dibebaskan oleh darah Kristus.

1 Yohanes 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mohon pengampunan.  Mohon pengampunan berarti menyesal. Menyesal berarti bertobat.  Jangan jadi orang “Kristen tomat” = Sekarang tobat besok kumat.

Hal yang kedua kita dapat bebas dari kutuk karena darah Kristus.

Ibrani 10:19. 
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

Pada zaman Taurat untuk pengampunan dosa maka harus dikorbankan hewan atau binatang.  Yesus telah dikorbankan dan darahNya telah menebus kita dari segala dosa kita.  Darah Kristus dapat membebaskan manusia dari segala kutuk.

Ada lagu dunia yang liriknya berkata “madu di tangan kananmu, racun di tangan kirimu”.  Dalam kehidupan rohani, di tangan kanan Tuhan ada berkat dan di tangan kiriNya ada kutuk.  Saudara mau pilih mana?  Kalau mau berkat, apa yang harus dilakukan?

Ulangan 28 : 1-2
Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.  Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

Catatan :
Kerangka artikel ini diambil dari buku “Mematahkan Kutuk Dari Garis Keturunan” oleh Gilbert Lumoindong.


GPdI Maranatha Medan