Menumpas Dosa
Oleh : Pdt. DR M.D. Wakkary
 

"Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu." Kisah 28:5

Pulau Malta adalah salah satu pulau yang terletak di Laut Tengah di sebelah selatan Italia.  Pulau Malta menjadi terkenal dalam Kisah Para Rasul karena di pulau itulah terjadi peristiwa yang mengejutkan banyak orang.  Tatkala api unggun menyala, seekor ular beludak tak dapat tahan dari persembunyiannya.  Ular ini melompak ke luar dan memagut tangan Paulus.  Rakyat yang ada di situ tahu, kalau seseorang terpagut ular beludak, pasti mati.  Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api dan ternyata Paulus tidak mati akibat gigitan ular tersebut.

Seringkali hal seperti itu terjadi dalam hidup kita.  Ketika kerohanian kita membara, waktu kita mengalami kehangatan rohani, si ular yaitu Iblis muncul.  Iblis tidak tahan tinggal di persembunyiannya.  Dosa-dosa yang muncul harus segera dibereskan di hadapan Tuhan.  Roh Kudus bergerak bagaikan api yang sifatnya membakar.  Kalau Roh Kudus bekerja sama dengan Firman Allah yang disampaikan, akan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi.

Raja Saul pernah mendapat perintah dari Tuhan untuk menumpas bangsa Amalek.  Seluruh yang hidup di antara bangsa Amalek harus ditumpas, mulai dari Raja Agag sampai kepada binatang milik bangsa Amalek (1 Sam. 15).  Raja Saul membunuh dan menumpas bangsa Amalek tapi tidak seluruhnya.  Raja Saul menyembunyikan Raja Agag juga semua ternak gemuk dan bagus tidak ditumpas seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya.  Itulah sebabnya Allah menolak Raja Saul sebagai raja.  Saul salah menduga, ia yang mengira Allah dapat ditipu, sehingga ia berani menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya harus ditumpas.  Hak kerajaannya dicabut.

Kita adalah bangsa terpilih, imamat yang rajani, anak Raja segala raja.  Jangan sampai kita ditolak oleh Allah karena perbuatan kita.  Jangan sampai Allah murka dengan dosa-dosa yang masih kita simpan.  Semua keegoisan kita, hawa nafsu kita dan semua dosa lainnya baik dosa besar maupun kecil, harus segera ditumpas.  Tak ada sesuatu dosa yang dapat kita sembunyikan di hadapan Allah.  Mungkin ada dosa yang masih kita sayang-sayang, mungkin ada juga kebiasaan-kebiasaan buruk yang masih belum dapat kita buang.  Dalam ibadah kita kepada Tuhan, kita telah mengalami api Sorgawi.  Kalau masih ada dosa, segera temparkan agar dibakar oleh api Roh Kudus.  Jangan tunggu hak kita sebagai anak Allah dicabut.

(Warta Jemaat GPdI Maranatha Medan 11 Maret 2001)


GPdI Maranatha Medan