PENIPUAN MELALUI TELPON
Oleh : Ishak Fredy Wuwung 

Berikut ini kisah yang baru saja saya alami, mudah-2an ada intisari yang bisa dijadikan pelajaran..., dan rekan-2 bisa cepat bertindak bila mengalami kejadian yang serupa dgn yang saya alami....

Hari Rabu, 29 oktober 2003 Pukul 9-an.., saya dihubungi seseorang yang mengaku AKBP Bambang dari Reserse Tindak Narkotika Polsek Bekasi (ketika saya bertanya saya dari Polsek mana..? dia jawab dari Polsek bekasi..., jawaban dia agak janggal sebab setahu saya untuk tingkatan kabupaten bekasi bukan polsek tapi polres...)

Dia melaporkan bahwa nomor HP saya terlibat penyalahgunaan tindak narkoba untuk itu, dia minta agar HP saya di nonaktifkan sampai jam 14.00...

Saya langsung curiga dan membiarkan HP saya aktif.., ternyata tidak sampai hitungan detik dia menelpon lagi dan mengingatkan saya agar mau bekerjasama dengan pihak kepolisian... Tetap saya biarkan HP aktif sampai dia menghubungi saya sebanyak 5 kali namun saya abaikan...

Kata Hati saya menuntun agar saya menelpon rumah.., dan oleh pembantu diberitahu bahwa tadi ada pemberitahuan dari Telkom untuk mencabut kabel telpon di rumah karena ada perbaikan jaringan telpon. Sungguh tidak masuk akal..., dan saya berpesan kepada pembantu bahwa kalo ada pemberitahuan seperti itu, abaikan saja.., sebab itu penipuan model baru...

Ketika saya menghubungi istri saya dan ternyata beliau juga disuruh menon-aktifkan HP-nya. Alhamdulillah beliau udah inisiatif untuk mengirim sms ke bapak ibu mertua bahwa kalo ada yang nelpon & memberi kabar buruk.., tolong abaikan saja dan jangan dilayani...

Akhirnya saya menghubungi bapak ibu di Malang . Dari nada suara ibu terdengar kalo beliau sempat shock ketika saya diberitakan kecelakaan, terluka parah, kondisinya koma dan sedang dirawat di RS Mitra Bekasi. Beliau sempat berbicara dengan orang yang mengaku Dr. Akmal dan untuk membeli anastesi dan perlengkapan operasi membutuhkan biaya sebanyak 22 juta. Ibu sempat bertanya bukankah biaya operasi anaknya ditanggung oleh perusahaan ? Si penipu itu menjawab bahwa uang tersebut hanya digunakan sebagai jaminan. Sekali lagi alhamdulillah, nalar sehat orang tua saya masih berjalan sehingga beliau masih harus mengecek kebenaran berita tersebut.

Point yang dicatat adalah:

1.  Hati-2 bila menerima telpon dengan himbauan untuk menonaktifkan HP.

Dari record received call yang saya terima penipu menghubungi dari nomor 0815 319 5909. kalo nge-trace dari nomor HP mungkin agak susah, karena mungkin setelah nomor ini beredar di milis atau pulsanya habis, Si Penipu akan mengganti dgn nomor lain.

2.  Segera hubungi keluarga di rumah untuk mengkonfirmasi keadaan kita.

Saya yakin penipu dalam waktu yang berurutan akan menghubungi kita, pasangan kita, rumah kita untuk menonaktifkan sambungan telpon, baru kemudian menghubungi keluarga di tempat asal kita.

3.  Penipu juga sempat memberi nomor rekening, atas nama = HERMANTO No Rek. = 101 022 0075

Bank = BII Cabang Tanah Abang, Jakarta Pusat

No rekening di atas yang mungkin bisa dijadikan Check Point. Mungkin kalo kita melaporkan ke bank BII bahwa nomor ini terlibat tindak kriminal penipuan juga agak sulit, karena evidence-nya agak susah dibuktikan.

Teman-teman semua, dari pengalaman ini memang kita harus waspada tetapi yang lebih penting jangan panik !! usahakan cari berita sebanyak mungkin, sebelum mengambil keputusan.

Sumber : Milis GPdI Topica


GPdI Maranatha Medan