BERBAHAGIA MENURUT KONSEP FIRMAN TUHAN
Ringkasan Khotbah Pdt. DR.
M.D. Wakkary, Minggu 2 Juni 2002
"Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara
orang banyak dan berkata kepada-Nya: Berbahagialah ibu yang telah
mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau. Tetapi Ia berkata: Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang
memeliharanya." Lukas 11:27-28
Setiap manusia, baik pria, wanita, tua, muda, memiliki konsep dan
cara pandang tersendiri tentnag arti "BAHAGIA".
Ada beberapa arti/jenis bahagia dalam Akitab terjemahan bahasa Inggris, yaitu :
"happy" = bahagia, "joy" = sukacita, "prosperity"
= makmur, "blessed" = diberkati, dll.
Kata "bahagia" yang dipakai yang dipakai dalam Lukas
11:27-28 menurut terjemahan NKJV (New King James Version), adalah
"blessed", artinya diberkatilah. Dan ada kata "more than"
yang artinya "lebih". Jadi ayat tersebut harusnya diterjemahkan
kira-kira demikian : "Yang lebih diberkati ialah yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya." Seorang wanita dalam ayat di atas mempunyai
konsep tersendiri tentang kebahagiaan. Waktu dulu bila seorang anak dibesarkan
dan menjadi sukses dan terpandang, maka ibu itu dianggap oran gyang berbahagia
karena memiliki anak yang sukses dan terkenal.
Secara umum, standar bahagia (baca Mazmur 144:12-15), terdiri
dari 3 faktor :
1. Berkat Keluarga
2. Berkat Ekonomi (kecukupan)
3. Berkat Keamanan (pemeliharaan)
Tapi Yesus menegaskan bahwa "yang lebih berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya".
Bahagia di sini ialah blessed=diberkati. (Dalam Alkitab bahasa Indonesia kata
"lebih" tidak ada, tetapi terjemahan aslinya ada). Menurut
Firman Tuhan konsep berbahagia tidak sekedar 3 faktor tadi; tetapi dinista
karena nama Kristus, juga berbahagia. 1 Petrus 4:14. Dalam Yakobus 1:2,
berbahagia jika jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Miskin dihadapan
Allah (Lukas 6:21) juga diberkati atau berbahagia. Dihadapan Allah, miskin
atau kaya tidak menjadi soal. Jemaat Makedonia, sangat miskin, tapi kaya
dalam kemurahan/memberi (1 Korintus 8:2). Seorang janda yang memberi
persembahan sebesar 2 peser, tapi Yesus memuji dia. Dibenci karena Yesus
(Lukas 6:22) termasuk golongan orang diberkati.
Jadi konsep kebahagiaan menurut Firman Allah lebih luas dari kebahagiaan dalam
konsep logika dan tradisi kemanusiaan.
Wahyu 1:3, berbahagialah mereka yang :
1. membaca firman Tuhan
2. mendengarkan firman Tuhan
3. menuruti firman Tuhan
Menuruti firman Tuhan itu adalah suatu tindakan mutlak. Tidak boleh
ditawar-tawar. Meskipun bertentangan dengan akal pikiran atau logika manusia,
tapi kita harus taat. Itulah yang berbahagia, malah lebih berbahagia, lebih
diberkati. Puji Tuhan.
GPdI Maranatha Medan