BERIBADAH KEPADA TUHAN
Ringkasan Khotbah Pdt. P.F. Wakkary, Minggu 4 Juli 2004 


Yosua 24:14-15
Arti dari menyembah Tuhan adalah meninggikan dan mengagungkan Tuhan. Menyembah Tuhan bisa dengan berlutut, mengangkat tangan, bertepuk tangan dlsb. Penyembahan adalah tuntutan dari Tuhan sendiri, bukan prakarsa manusia. Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah Dia. Setiap orang yang mau menyembah Tuhan harus menyembah di dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4:23-24). Suatu ibadah bukan hanya sebuah seremonial tetapi ibadah itu melibatkan roh kita bersama Roh Kudus untuk menyampaikan kata-kata, pengakuan, deklarasi yang mengagungkan Tuhan.

Di dalam pujian dan penyembahan Allah bertahta/hadir. Ketika pujian dan penyembahan dinaikkan maka dupa yang harum memenuhi sorga. Pada zaman Musa Allah menyuruh Musa untuk membuat satu tempat dimana bangsa Israel bisa beribadah kepada Tuhan (Keluaran 25). Allah sangat merindukan ibadah kita.

Allah senang dengan umat Tuhan yang beribadah kepadaNya. Dalam Yosua 24 ayat 14 kita menemui kalimat yang berbunyi "takutlah akan Tuhan". Kata "takut" dalam ayat ini mempunyai arti hormat kepada Tuhan, yakni seperti seorang anak hormat kepada orang tua, bukan seperti seorang penjahat takut kepada polisi. Datang kepada Tuhan harus dengan rasa hormat. Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas, tulus, segenap hati, jujur dan setia. Tuhan akan memberkati setiap orang yang mau beribadah. Ketika umat Israel beribadah kepada Tuhan, Allah memberkati, menolong, menuntun bahkan mengalami pengalaman yang luar biasa. Ibadah membuat kita diberkati.

Mazmur 90:12. Ingat akan apa yang sudah Tuhan berikan, kemudian hitung hari-hari pertolongan Tuhan. Yosua mempunyai pengalaman yang luar biasa bersama dengan Tuhan. Ketika Musa menerima Taurat Tuhan di gunung Torsina, Yosua berada di kaki gunung tersebut dan ikut merasakan gempa rohani yang menyatakan kehadiran Tuhan di gunung itu. Setiap orang yang beribadah dengan benar pasti mempunyai perbedaan dengan orang yang tidak beribadah (Maleakhi 3:18). Yosua menerima tongkat estafet kepemimpinan nabi Musa, hingga berhasil memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Banyak pertolongan Tuhan yang dialami Yosua ketika memimpin bangsa Israel. Kalau kita dipimpin Tuhan, diberkati Tuhan harusnya seluruh hidup kita harus dipersembahkan bagi Tuhan dengan memuji dan mengagungkan Dia. Yosua marah ketika ia mendapati bahwa ada di antara bangsa Israel yang beribadah dengan tidak tulus ikhlas. Ibadah-ibadah tidak boleh hanya sebagai rutinintas atau tradisi. Ibadah adalah suatu yang harus kita kerjakan karena ibadah itu bukan hanya menyembah tetapi melayani.

Ibadah itu adalah panggilan Allah (Yoh. 15:16; Mat. 20:16; Mati. 22:14; Yer. 1:5). Kita dipanggil untuk berbuah-buah atau dengan kata lain, beribadah itu berarti juga melayani, terlibat dalam pelayanan. Puji Tuhan!


GPdI Maranatha Medan