KELEMAHAN YANG MEMBAWA KEKUATAN
Ringkasan Khotbah Pdt. DR M.D. Wakkary, Minggu 8 September 2002  


II KORINTUS 12 : 1-10
Zaman sekarang sering kita dengar kesaksian-kesaksian dari beberapa hamba Tuhan maupun anak-anak Tuhan yang menceritakan bahwa ia baru pulang dari sorga atau baru sarapan bersama Tuhan Yesus di Sorga.  Hal ini bukanlah sesuatu yang salah tetapi ini bukan yang terpenting dalam hidup kerohanian kita.

Paulus adalah seorang rasul yang telah mendapat pengalaman yang sangat luar biasa, dimana ia diangkat ke Sorga hingga pada tingkat yang ketiga dari Sorga dan mendengar kata-kata yang tidak terucapkan yang keluar daripada Allah.  Tetapi Paulus tidak bermegah dan Allah tidak menginginkan orang yang meninggikan diri.  Sehingga Allah mengizinkan/meluaskan suatu kelemahan pada diri Paulus yaitu duri pada tubuhnya.

Menurut para penafsir Alkitab bahwa duri ini adalah penyakit.  Perhatikan Galatia 4:13-14 bahwa Paulus mengidap penyakit yang sangat menjijikkan.  Sebagai manusia biasa, saat Paulus mengalami penderitaan pada tubuhnya ia berseru kepada Tuhan (ayat 8).  Apabila kita ditimpa masalah baik penyakit, mungkin masalah dalam keluarga, pekerjaan dan lain-lain yang membuat tidak berdaya/lemah kita dapat berseru kepada Tuhan.
Tetapi seringkali kita meminta sesuatu dari Tuhan tetapi tidak langsung diberikan-Nya.  Ada saatnya Tuhan menjawab "ya", dan ada juga saatnya Tuhan menjawab "tidak", dan bisa juga Tuhan jawab "tunggu dulu".  Jangan cepat putus asa dan memutuskan hubungan dengan Tuhan kalau permintaan kita tidak langsung diberikan.  Allah akan memberkati setiap orang yang berseru dan berharap kepadaNya. Filipi 4:11-13,19.  Sehingga umatNya mampu menanggung setiap masalah.  Perhatikan saat Paulus dan Silas ada di penjara, mereka dapat bernyanyi.  Dan suplai kekuatan datang dari Tuhan saat kita merasa lemah.  Di dalam Kristus selalu ada jalan keluar (II Korintus 4:7-8), oleh sebab itu setiap kali kita mengalami masalah janganlah bingung dan putus asa karena hal itu Allah luaskan supaya kita mencari Allah.

Jadi di saat kita mengalami kelemahan/ketidakberdayaan carilah Allah, Tuhan telah siapkan suatu suplai kekuatan bagi kelemahan kita.  "Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku" (ayat 9).  

Tuhan memberkati.


GPdI Maranatha Medan