TINGGAL DI DALAM DIA DAN DIA DI DALAM KITA
Ringkasan Khotbah Pdt. S. Sembiring, Minggu 15 September 2002  


YOHANES 15 : 1-7
Dari uraian ayat di atas jelas kita lihat bahwa seseorang yang tinggal di dalam Yesus akan berbuah-buah.  Tetapi manusia tidak menghasilkan buah yang baik karena tidak mengetahui apa arti dari tinggal di dalam Dia dan bagaimana tinggal di dalam Dia.
Untuk seorang dapat tinggal di dalam Dia hanyalah oleh pilihan Allah Bapa berdasarkan kasih karuniaNya. I Korintus 1 : 30.  Tapi Dia bukan hanya memilih tetapi memanggil manusia (ayat 24-26).  Dan setiap orang yang mendengar dan percaya, dengan arti meresponi panggilan itu maka merekalah yang berhak tinggal di dalam Yesus.

Ada dua pengertian tinggal di dalam Dia yaitu :

1.       Mati. (Galatia 3 : 27)

Setiap orang yang dibaptis di dalam Kristus telah mengenakan Kristus. Dengan pengertian bahwa saat Kristus di salib seluruh manusia telah ikut tersalib dan mati bersama Kristus.  Apakah fungsi kematian bersama Kristus?  Dalam Roma 7 bahwa melalui kematianlah seseorang manusia bebas / merdeka atas setiap hukum yang mengikatnya,  antara lain :
-  lepas dari hukum dosa, yakni dosa Adam dan Hawa / dosa keturunan
-  lepas dari hukum torat
-  lepas dari hukum penguasa dunia ini.  Efesus 2 : 1-2

2.       Hidup.

Seseorang yang telah dibaptis, dia telah mati, terkubur dan bangkit bersama Kristus.  Dan hukum yang dikenakan pada orang yang telah hidup bersama Kristus adalah hukum kasih karunia.  Galatia 2 : 20.

Setiap orang yang tinggal di dalam Dia pasti memperoleh pengalaman untuk berbuah-buah.  Paulus mempunyai pengalaman berbuahkan kebenaran dalam hidupnya.  II Korintus 4 : 7-11.  Firman Allah menubuatkan bahwa di akhir zaman akan terjadi seperti pada zaman Nuh dan Lot.  Dimana manusia mengharapkan kebenaran tetapi dusta, mengharapkan kejujuran tapi kelicikan dan sepertinya kita terjepit di dalamnya tetapi tetaplah bersyukur karena saat itu Allah memberikan kekuatan dan jalan keluar bagi kita.  Perhatikan dalam Kisah Para Rasul 16 : 25 dimana Paulus dan Silas terpasung tetapi mereka memperoleh kekuatan Allah sehingga mereka dapat membuahkan sukacita dengan menyanyi bagi Tuhan.  Mungkin Saudara terpasung oleh kemiskinan, kesulitan mendapatkan pekerjaan, biaya rumah tangga dan lain sebagainya tetaplah bersukacita karena Yesus yang tinggal dalam kita memberi kekuatan bagi kita.  Tuhan memberkati.


GPdI Maranatha Medan