HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH
Ringkasan Khotbah Pdt. P.F. Wakkary, Minggu 22 September 2002  


KEJADIAN 5 : 18-24
Setiap manusia walau dalam tingkatan yang berbeda-beda pasti akan membangun suatu hubungan, baik secara pribadi ataupun dalam lingkungan masyarakat.  Alkitab mencatat bahwa Allah juga memiliki karakter yang suka bergaul (Mazmur 25 : 1).  Dan dalam ayat pokok di atas kita lihat bahwa salah satu figur di dalam Alkitab yang bergaul karib dengan Allah adalah Henokh.  Henokh hidup bergaul dengan Allah mempunyai waktu yang sangat panjang yaitu selama 300 tahun dan Henokh mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa saat dia menjalin hubungan yang indah dengan Tuhan (Kejadian 5 : 24).

Hidup yang bergaul dengan Allah adalah hidup yang sangat berarti.  Bergaul dengan manusia terbatas adanya, mungkin dalam segi derajat, kedudukan, usia, waktu dan lain sebagainya.  Akan tetapi hubungan dengan Allah tidak dapat dihambat oleh keadaan ruang dan waktu.

Langkah-langkah untuk dapat menjalin hubungan dengan Allah adalah :

  1. Lahir baru (Yohanes 3 : 3-7, Titus 3 : 5, II Korintus 5 : 17).

  2. Mendengar suara Tuhan.
    Yohanes 10 : 4-5.  Peka terhadap suara Tuhan yaitu Gembala kita serta merenungkan setiap apa yang difirmankanNya (Mazmur 1 : 2).  Dan mau untuk senantiasa ditempa oleh Firman Tuhan (II Korintus 4:16, Ratapan 5 : 21).

  3. Membangun persekutuan lewat doa.  (I Tesalonika 5 : 17)

  4. Hidup di dalam penyembahan (Yohanes 4 : 23)
    Ada dua jenis penyembahan yaitu :
    -  menyembah dalam bahasa roh
    -  menyembah dalam bahasa sehari-hari/akal budi.

Kepada siapakah Anda lebih cenderung bergaul ?  Apakah kepada keinginan kita, kepada dunia, atau kepada Allah ?  Dalam menjalin hubungan dengan manusia terkadang kecewa tapi dengan bergaul karib kepada Tuhan, kita senantiasa diperhatikan dan diberkati.  Amin.


GPdI Maranatha Medan