ORANG / BANGSA CAMPURAN
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu 9 Juni 2002


Pada masa itu bagian-bagian dari pada kitab Musa dibacakan dan didengar oleh rakyat.  Didapati tertulis dalam kitab itu, bahwa orang Amon dan orang Moab tidak boleh masuk jemaah Allah untuk selamanya.  Karena mereka tidak menyongsong orang Israel dengan roti dan air, malah mengupah Bileam melawan orang Israel supaya dikutukinya.  Tetapi Allah kami mengubah kutuk itu menjadi berkat.  Ketika mereka mendengar pembacaan Taurat itu mereka memisahkan semua peranakan. Nehemia 13:1-3

Nehemia mengingatkan kembali ayat yang terdapat di dalam kitab Taurat yaitu Ulangan 23:3-6, Orang Moab dan orang Amon sama sekali tidak boleh bergabung dengan jemaah Allah, karena mereka pernah menolak bangsa Israel bahkan bangsa ini mengupah Bileam untuk mengutuk bangsa Israel, namun Allah kita maha kuasa, semua kutuk yang ditujukan kepada bangsa Israel dan hendak diucapkan oleh Bileam diubahkan menjadi berkat.

Berbicara tentang kutuk, semua dosa dan pelanggaran kta sudah / telah ditebus oleh pengorbanan Kristus di kayu salib, oleh darah-Nya yang ditumpahkan di Golgota semua kutuk telah diubahkan menjadi berkat bagi kita semua, untuk itu kita tidak perlu takut / khawatir / gentar dalam menghadapi kutuk.  Dalam Bilangan 11:4-5 disebutkan bahwa :"orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus...."  Orang-orang bajingan ini tidak lain adalah bangsa campuran, mereka ikut serta dalam rombongan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, walaupun jumlah mereka hanya sedikit namun perbuatan dan perkataan mereka dapat mempengaruhi semua bangsa Israel, mereka menjadi provokator di dalam rombongan besar tersebut.  Bangsa campuran ini memiliki sifat kedagingan.  Bila ada bangsa campuran dalam jemaat Allah, maka akan menimbulkan banyak masalah dan jemaat tersebut tidak diberkati.

Pada saat ini begitu banyak orang yang numpang / ikut-ikutan dengan memiliki motivasi yang tidak baik, dengan orang-orang campuran ini kita sama sekali tidak boleh kompromi, kita harus jauhkan / pisahkan mereka.  Arti orang campuran di sini bukanlah suatu bangsa yang tidak berasal dari satu suku bangsa alias campuran / indo, namun arti orang campuran di sini adalah orang-orang yang masih bersekutu / berkompromi dengan keduniawian / kedagingan.  Ada orang Kristen yang suka berkompromi dengan kedagingan dan keduniawian.  Dengan manusia semacam ini Alkitab menyatakan kita sama sekali tidak boleh bergaul / dekat seperti tertulis dalam 1 Korintus 5:9-13.  Janganlah kita menjadi pengikut Kristus yang setengah-setengah dan biasa-biasa saja, namun kita mau menjadi yang luar biasa dalam mengikut Kristus.  Karena sewaktu kita menerima diri kita untuk dibaptis dan kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kita sudah menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada-Nya untuk disucikan dan dikuduskan. Untuk itu kita harus tetap hidup kudus dan menjaga kekudusan itu senantiasa, karena dengan hidup kudus kita akan mendapat bagian di dalam kerajaan Allah.  Status kita sebagai anak-anak Allah sudah jelas, yaitu dalam Korintus 6:9-11.


GPdI Maranatha Medan