ANAK-ANAK ALLAH
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu 16 Juni 2002


"Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang milik kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya.  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah". Yohanes 1:11-13.

Menurut Firman Tuhan, kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat sudah diberi hak/wewenang (exousia) untuk menjadi anak-anak-Nya.  Ada benih Allah dalam kita.  Dan pasti kita bangga disebut sebagai anak-anak Allah.  Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita sudah mirip seperti Bapa kita? Atau mirip siapa?

Sebagai anak tentu harus mempunyai kemiripan dengan bapaknya baik rupa wajah, sifat/karakter, dll.  Untuk itu segala sesuatu dalam hidup kita baik perkataan, cara hidup, kelakuan, sifat, pola pikir dsb haruslah sesuai dengan sifat diri-Nya.  Namun kita masih tinggal dilingkungan duniawi dimana begitu banyak cara Iblis mengganggu anak-anak Allah.  Iblis begitu bersemangat untuk menggoda dan menggagalkan kita sebagai anak-anak Allah.

Ada dua unsur yang berperan penting dalam membentuk kita untuk menjadi anak-anak Allah yang mirip dengan Tuhan dan akhirnya menjadi serupa dengan Dia.

  1. ROH KUDUS.  Roma 8:14,16
    Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak-anak Allah.  Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.  Roh inilah yang dapat membuat kita benar-benar menjadi anak Allah, itu sebabnya kita sangat perlu dipenuhi Roh Kudus.
    Ada satu tokoh yang berani mengajak untuk menjadi pengikutnya, yaitu Paulus. 1 Korintus 11:1, "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."  Terjemahan bahasa Inggris disebut : "Imitated me" artinya tirulah aku.  Begitu beraninya Paulus mengajak kita untuk menjadi pengikutnya, karena memang hidupnya benar-benar mengikut jejak Kristus, bahkan dalam penderitaannya.
    Bagaimana prosesnya kita diubahkan menjadi anak-anak Allah?
    Roma 12:2. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu".  Cara pandang kita, persepsi kita harus berubah.  Tidak lagi cara dunia.  
    2 Korintus 4:16.  Kemudian secara batiniah kita diubah dari sehari ke sehari, walaupun secara fisik kondisi kita menurun.
    2 Korintus 3:18.  Kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar.  Jadi kita diubahkan hari demi hari untuk menjadi serupa dengan citra Allah dan gambar Allah.

  2. FIRMAN ALLAH. Mazmur 119:105
    Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita.  Firman Tuhan membawa kita ke dalam terang Kristus.  Firman harus memimpin langkah-langkah hidup kita.  Sehingga kita semua menyadari betapa besar hasih Bapa sehingga kita disebut anak-anak Allah.  (1 Yohanes 3:1).


GPdI Maranatha Medan