LUPAKAN KEGAGALAN MASA LALU 
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu  12 Januari 2003  


LUKAS 5 : 1-5
Danau Genesaret adalah nama lain dari danau Galilea atau danau Tiberias dan semuanya menuju satu tempat di sebelah utara Israel.  Pelayanan Yesus banyak sekali bersentral di kawasan danau ini.  Kaum laki-laki di sekitar danau Genesaret banyak yang mata pencahariannya dari menangkap ikan / nelayan.  Salah satu di antaranya adalah Simon yang kemudian bernama Petrus yang kemudian seorang rasul hebat yang dipakai Tuhan dengan luar biasa.

Kenapa Petrus dapat dipakai Tuhan sebagai rasul hebat padahal sebelumnya dia adalah seorang nelayan / penagkap ikan?

Dalam ayat pertama di atas kita baca terjadi suatu revival (kebangunan rohani) di tepi danau Genesaret.  Banyak orang yang rindu mendengarkan Firman Allah / pengajaran Allah (terj. Yunani).  Perintah mengajar adalah suatu amanat agung Tuhan Yesus.  Banyak orang yang mendengarkan pengajaran Yesus, karena pengajaran-pengajaran Yesus penuh kuasa dengan pendemonstrasian kuasa Allah.  Hal seperti ini sangat kita rindukan di akhir zaman, yakni suatu kegerakan rahani yang besar-besaran.  Tetapi sebagian gereja menganggap Firman Allah hanya sebagai pelengkap ibadah saja, dan gereja yang demikian sulit untuk bertumbuh.  Salah satu indikator pertumbuhan kerohanian kita adalah bagaimana apresiasi kita kepada Firman Allah.  

Pada saat Yesus dikerumuni orang banyak, di sana ada Simon dan adiknya yang baru pulang dari tengah danau dengan tubuh yang lelah, kesal, kecewa dan mungkin putus asa karena semalaman tidak tidur tetapi tidak mendapat apa-apa.  Yesus ingin memakai perahunya untuk tempat mengajar dan menyuruh Simon memegang perahu supaya jangan oleng selama Yesus mengajar.  Simon tetap taat kepada Yesus yang pada saat itu dipanggil "guru".  Banyak di antara kita sudah berdoa, sudah berpuasa, tapi masalah bukan selesai tapi makin bertambah-tambah seperti yang dialami Petrus.  Keletihan Simon Petrus Yesus tahu, sehingga setelah mengajar orang banyak, Yesus menyuruh Simon untuk menebarkan jalanya di tempat yang dalam walaupun menurut teori bahwa kalau pada pagi hari ikan berada di tepi danau bukan di tempat yang dalam.  Tetapi Petrus menjawab:"... tetapi karena Engkau yang menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga".  Simon belum kenal dengan Yesus tapi saat mendengar Firman dia percaya dan lakukan.  

Dan mungkin mulai peristiwa dari sinilah startnya pelayanan Simon Petrus.  Firman Allah dapat mengubah kegagalan menjadi kesuksesan.  Kita jangan lengah dalam meresponi Firman Allah.  Mungkin Tuhan memanfaatkan mobil ataupun rumah anda untuk pelayanan bahkan Tuhan memakai istri, anak, suami anda untuk melayani, relakan!  Suatu saat Tuhan akan melihat kekurangan kebutuhan kita, seperti Simon relakan perahunya.  Akhirnya karena memprioritaskan Firman, kegagalan diganti dengan mujizat besar.  Yang terutama dalam hidup kita adalah jangan terus menyesalkan kegagalan masa lalu tetapi lupakan kegagalan itu, lupakan ketidak beresan yang mengecewakan di belakang kita sebagaimana pernyataan rasul Paulus dalam Filipi 3:13-14.  Arahkanlah pandanganmu ke depan kepada Tuhan karena pemazmur berkata bahwa masa depan sungguh ada.

Sudah lama beribadah tapi belum diberkati, terus beribadah!  Yesus berjanji jala akan koyak, oleh sebab itu tetap pandang pada Yesus dan Yesus tidak membiarkan kita gagal.  Lupakan kegagalan masa lalu, Tuhan sedang siapkan di depan berkat yang tak terduga.  Lupakan sukses hari kemarin karena Tuhan menjanjikan revival yang lebih besar lagi di depan kita.


GPdI Maranatha Medan