BAHAYA BENCANA KELAPARAN
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu  9 Februari 2003  


II RAJA-RAJA 6 : 25-30
Kota Samaria adalah ibukota  negara Israel.  Pada zaman itu Israel telah terbagi dengan dua kerajaan yaitu Kerajaan Yehuda di selatan dengan ibukota Yerusalem dan Kerajaan Israel di utara dengan ibukota Samaria.  Aram adalah Syria pada zaman sekarang.  Di Samaria terjadi suatu kelaparan yang mengerikan akibat pengepungan Aram.  Kepala keledai yang menurut hukum Taurat adalah binatang haram harganya 80 syikal perak dan menurut kitab Imamat lebih mahal dari harga tebusan seorang dewasa kalau ia bernazar.  Binatang haram menjadi sangat bernilai karena karena kelaparan.  Lebih di luar akal sehat, seperempat kab/muk tahi merpati berharga 5 syikal atau sama dengan harga penebusan nazar anak kecil.  Tahi adalah sesuatu yang najis, tetapi menjadi bahan makanan.  Dan yang lebih biadab lagi adalah dua wanita memakan anak mereka.  Seorang ibu tega makan anaknya sendiri.  Orang Israel sebenarnya adalah umat Tuhan tetapi karena bencana kelaparan mereka makan yang haram, kotoran najis dan juga memakan sesamanya alias kanibal.

Dari peristiwa di atas kita membaca betapa mengerikan bahaya bencana kelaparan.  Nilai rohani menjadi hancur karena kelaparan.  Dunia dewasa ini hanya sebahagian kecil yang mengalami kelaparan atau kekurangan pangan, tetapi manusia duniawi sekarang ini sedang mengalami enam jenis kelaparan yang sedang mewabah :

  1. Kelaparan uang.  Orang melakukan berbagai cara supaya mendapat uang.  I Timotius 6 : 10 berkata akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang.  Terjadi korupsi, manipulasi, perampokan, penipuan, tindakan amoral karena mengejar uang.

  2. Lapar akan kedudukan/jabatan/pangkat.  Demi mengejar kedudukan banyak orang menghalalkan segala cara.  Terjadi sogok menyogok, jatuh menjatuhkan, nepotisme, kolusi, dsb.

  3. Lapar akan ketenaran / kemasyuran.  Tidak peduli akan kehormatan asalkan populer di pemandangan semua orang.  Para artis film / sinetron, para selebritis, olahragawan mengejar ketenaran.

  4. Lapar akan informasi.  Orang mengejar informasi dan ilmu berapapun harganya.

  5. Lapar akan hiburan.  Dunia hiburan saat ini sangat berkembang karena semua orang butuh hiburan.  Tetapi segala sesuatu yang memusatkan fokus kita kepada kepuasan hawa nafsu adalah membuat kita jatuh.  Televisi, film, komedi, sulap, show musik, penyanyi, band, dll. bukti manusia haus hiburan.

  6. Kelaparan kepada ketenangan jiwa.  Orang banyak jatuh kepada narkoba, meditasi, yoga, mabuk dan lain-lain untuk mencari ketenangan / kebahagiaan jiwa, melupakan masalah dan persoalan.

Keenam kelaparan di atas adalah membuat jiwa dan tubuh manusia hancur, tetapi ada satu kelaparan positif yang dapat menjadikan roh, tubuh dan jiwa manusia bahagia, yaitu :

  1. Kelaparan akan kebenaran.  Matius 5 : 6.  Inilah kelaparan yang positif dan spiritual.  Enam kelaparan terdahulu adalah kebejatan moral dan kemerosotan rohani.  Tetapi yang satu ini adalah kebahagiaan.

Yesus pernah berkata Akulah kebenaran, Firman Allah adalah kebenaran dan Roh Kudus membawa kita kepada kebenaran.  Yesaya 48:18.  Kebenaranmu akan bergulung-gulung seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti.  Banyak orang ingin menikmati kebangunan rohani tetapi tidak mengalaminya karena hanya tinggal di tempat yang dangkal saja dan tidak mau ke tempat yang dalam.  Kalau  mau dipuaskan kebenaran, kita harus menjadi orang Kristen yang proaktif, melangkah ke tempat yang paling dalam.  Kita harus ke tempat yang dalam menyambut gelombang berkat rohani.  Hanya Yesus yang mampu memuaskan jiwa kita.  Jangan kita terperangkap dalam kemerosotan moral dan spiritual yang terjadi di Samaria akibat bencana kelaparan.  Mencapai kebenaran adalah mencapai kebahagiaan.  Haleluyah!.


GPdI Maranatha Medan