EMAS DIGANTIKAN TEMBAGA
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu  16 Februari 2003  


II RAJA-RAJA 14 : 21-27
Dalam perikop di atas kita membaca akan kisah Raja Rehabeam yang memerintah di Yehuda.  Rehabeam adalah putra raja Salomo.  Yerusalem merupakan kota yang telah dipilih Tuhan untuk membuat nama Allah dipanggil, yaitu dengan adanya Bait Allah.  Namun penduduk Yerusalem melakukan pelacuran bakti, dimana hal ini sungguh bertentangan dengan kehendak Tuhan dan membuat Allah cemburu.  Pelacur adalah orang yang telah mempunyai suami atau isteri tetapi melakukan hubungan cinta dengan banyak orang.  Tetapi, pelacuran bakti masih juga mempunyai arti seseorang yang telah percaya kepada Tuhan sebagai juruselamat tetapi masih menyembah allah-allah lain.  Bangsa Yehuda percaya kepada Allah tetapi juga percaya terhadap berhala-berhala serta menyembahnya.  Dan zaman sekarang inipun masih banyak orang percaya dan mengaku dirinya seorang Kristen, namun masih melakukan pelacuran bakti dengan mencari paranormal, percaya akan horoscope, berdoa di kuburan, menyembah tugu dsb.

Tuhan sangat marah terhadap bangsa Yehuda sehingga Allah izinkan Yerusalem dikalahkan oleh bangsa Mesir yang dipimpin oleh raja Sisak.  Semua kekayaan negeri ini termasuk perbendaharaan Bait Allah yakni perisai-perisai emas yang dibuat pada zaman raja Salomo yang terdiri dari 200 perisai emas besar dan 300 perisai kecil.  Berat satu perisai besar adalah 600 syikal emas.  1 syikal = 11,4 gram.  Berat satu perisai kecil sama dengan tiga mina emas. 1 mina = 50 syikal. (1 Raja-raja 10  : 16-17).

Jadi alangkah kayanya bangsa itu, tetapi semuanya itu diangkut ke Mesir karena ketidaksetiaan mereka kepada Allah.  Untuk menutupi kekalahan itu Rehabeam menggantikan perisai-perisainya dengan tembaga.  Emas adalah gambaran dari kemuliaan / berkat Allah, sedangkan tembaga adalah gambaran dari penghukuman/kutuk.  Jika kemuliaan Tuhan telah diambil/dicabut maka akan datang penghukuman / kutuk.  Gereja Tuhan yang telah kehilangan kemuliaan Allah sulit untuk bertumbuh karena kemunafikan telah ada di dalamnya untuk menggantikan kemuliaan Allah.  Berkat-berkat yang ada pada kita dapat diambil kembali oleh Tuhan jika kita tidak setia terhadap Dia.

Dapatkah Allah merubah berkat kita menjadi kutuk?  Maleakhi 2 : 2 berkata bahwa berkat yang telah kita terima dapat Tuhan ubahkan menjadi kutuk apabila tidak dengar-dengaran terhadap firman Allah.  Allah mengijinkan iblis untuk mengambil berkat-berkat kita.  Bd. Yohanes 10 : 10a.  Tetapi dapatkah Allah mengubahkan kutuk menjadi berkat padahal sudah divonis untuk dihukum?  Yesaya 60 : 17 berkata bahwa Allah sanggup menggantikan tembaga menjadi emas, dan kutuk menjadi berkat.  Ulangan 23 : 5.  Karena Tuhan mampu mengubahkan keadaan hidup kita, sehingga bagi orang Kristen tidak ada istilah "nasib".

Oleh sebab itu kita perlu tetap setia kepada Tuhan sehingga berkat yang ada pada kita bukan semakin berkurang tetapi semakin bertambah-tambah bahkan kita semakin menikmati penyertaan kuasa Tuhan.  Amen.


GPdI Maranatha Medan