BERJALAN DENGAN KEHENDAK ALLAH
Ringkasan Khotbah Pdt. Christer Ireborg (Kanada), Minggu  23 Maret 2003  


EFESUS 2:10
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.  Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."

 Semua yang Allah ciptakan mempunyai maksud tertentu.  Sama seperti manusia membuat peralatan-peralatan tentu mempunyai tujuan tertentu.  Rasul Paulus berkata bahwa kita adalah ciptaan Allah, dibentuk oleh tanganNya.  Kepribadian setiap umatNya merupakan satu alat di dalam tanganNya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik.  Perbuatan-perbuatan baik adalah atas rencana Tuhan.  UmatNya dipilih dalam Kristus sebelum penciptaan dimulai.  Efesus 1:4.  Allah telah merencanakan hidup kita sebelum Dia menciptakan dunia yang kita jalani ini.  Sama seperti seorang yang mau berlibur pasti sebelumnya sudah direncanakan.  Demikian juga Allah telah merencanakan kita sebelumnya.  Tetapi apakah kita ada di jalan Tuhan atau kita menjalani rencana kita sendiri.  Allah telah mempersiapkan sebelumnya apa-apa yang akan kita lakukan.  Mungkin di antara kita sudah Tuhan siapkan untuk bersaksi kepada orang yang belum percaya.  Kita tidak usah takut, panik sebab Tuhan yang telah merencanakan dan Tuhan juga melalui Roh Kudus akan mendorong kita untuk bersaksi dan iman dari Allah akan menjamah orang itu, karena kita ada dalam rencana Allah.  Tuhan berbicara kepada Yeremia bahwa sebelum Aku menciptakan engkau dalam rahim ibumu, Aku sudah mengenal engkau.  Manusia hanya dapat mengenal orang yang sudah dilihat dan dijumpai tetapi Tuhan mengenal setiap orang bahkan yang sebelum dilahirkan sekalipun.  Oleh sebab itu kita tidak perlu kuatir.  Allah telah mempunyai rencana bagi kita untuk hari ini, besok dan untuk hari-hari seterusnya.  Kita hanya mengambil apa yang telah Tuhan sediakan.  Hidup di dalam Tuhan adalah pengalaman yang unik dan luar biasa.  Firman Tuhan berkata orang benar hidup karena iman bukan berdasarkan penglihatan.  

Kunci untuk dapat meraih mujizat yang lebih luar biasa daripada mujizat pada zaman Alkitab adalah bila Tuhan hadir.  Tuhan hadir di dalam kehendakNya.  Perhatikan dalam Kel. 40:34-38.  Tuhan hadir dalam rupa awan di atas Kemah Suci yang dibuat Musa.  Kemah Suci ini dibuat sesuai dengan rencana / kehendak Tuhan dan didalamnya terdapat alat-alat rumah Tuhan.  Semua barang-barang itu disiapkan dan ditempatkan sesuai dengan permintaan Tuhan.  Jika tiang awan itu berhenti maka bangsa Israel berhenti dari perjalanannya menuju tanah Kanaan, tetapi jika tiang api/awan berjalan maka bangsa itu juga harus mengikutinya.  Ketaatan bangsa Israel mengikuti tiang awan dan tiang api itu menjadikan bangsa itu sampai di tanah perjanjian.  Urapan telah tersedia dalam kehendak Allah.  Iman mempunyai hubungan yang erat dengan ketaatan.

Ada tiga hal yang perlu kita lakukan di dalam mengikuti kehendak Allah :

  1. Yesaya 43:16-19, lepaskan tradisi, kebiasaan-kebiasaan lama.

  2. Yesaya 46:9-10, ijinkan Tuhan berbicara sesuai dengan kehendakNya bukan kehendak kita serta belajar untuk mendengar suara Tuhan.  Firman Allah dapat memberitahukan yang akan terjadi baik awal maupun akhir.

  3. Yesaya 54:1-3, taati setiap apa yang Tuhan katakan alias terima kehendak Allah.

Jadi, apakah kita sudah menerima rencana Allah dalam hidup kita.  Kita bukan hanya mengetahui rencana Allah tetapi kita harus mengulurkan tangan dan menerimanya sehingga kita dapat menikmati mujizatnya.  Mujizat yang luar biasa akan menjadi pengalaman pribadi jika ada dalam kehendak Tuhan. Haleluyah!


GPdI Maranatha Medan