MEMBUAT PERJANJIAN
Ringkasan Khotbah Rev. DR. Amos Jayarathanam (Singapura), Minggu  13 April 2003  


MAZMUR 76:12
"Bernazarlah dan bayarlah nazarmu itu kepada Tuhan, Allahmu....."

Berjanji atau bernazar merupakan perintah Tuhan.  Allah berkehendak agar setiap orang Kristen membuat perjanjian dengan Allah dan menepati perjanjian itu.  Pengkhotbah 5:3-4.  Allah menganggap bodoh orang yang tidak dapat menepati perjanjiannya dengan Tuhan.  Dan Allah tidak memberkati dan mempercayai orang yang tidak menepati janji dengan Tuhan.  Pernahkah kita membuat satu janji dengan Tuhan?  Kejadian 17:1-12  Allah membuat perjanjian kekal dengan Abraham.  Tanda dari perjanjian Allah dengan Abraham ialah bahwa setiap laki-laki yang ada di rumahnya harus disunat.  Dan bangsa Israel sekarang memegang janji ini.  Orang yang melakukan perjanjian ini akan deberkati Tuhan.  Dalam Galatia 3:7 dikatakan bahwa orang-orang yang hidup dari iman adalah anak-anak Abraham di dalam Yesus Kristus.  Pada kita sekarang ini, tanda perjanjian bukan lagi sunat lahiriah tetapi sunat hati, karena hukum Allah ditulis dalam hati kita.  (Roma 2:29).  Tanda ini harus dipegang dari generasi ke generasi.  Bangsa Israel jatuh ke perbudakan di Mesir karena melanggar / melalaikan perjanjian ini.  Banyak anak-anak Israel yang lahir di Mesir tidak mengerti perjanjian ini.  Bangsa Israel dapat lupa akan perjanjian dengan Allah tetapi Tuhan tidak pernah lupa akan perjanjian itu.  Tuhan membangkitkan Musa, seorang bayi Israel dan panggilan Allah ada padanya.  Musa mempunyai rasa keterbebanan pada bangsanya walaupun sebenarnya dia dibesarkan dan dididik selama 40 tahun di istana Firaun raja Mesir.  

Allah selalu memanggil orang yang mempunyai keterbebanan dan belas kasihan.  Dari istana, Musa datang kepada bangsanya untuk menolong dan membela mereka tetapi orang Israel menolak dia.  Kenapa hal ini dapat terjadi padahal Musa adalah atas panggilan Tuhan?  Musa belum membuat janji dengan Tuhan sehingga dia menggunakan kekuatannya untuk membela bangsa Israel.  Musa lari ke Midian dan di sana ia menjadi gembala domba milik Yitro.  Selama 40 tahun Musa menjadi gembala domba tetapi sekaligus menjadi satu tempat bagi dia untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan.  Istri Musa bernama Zipora.  Anaknya yang pertama adalah Gersom yang berarti ditolak umatnya.  Anak yang kedua bernama Eliezer, yang berarti Allah telah menyuruh aku dari Firaun yang membunuh aku.  Dengan membuat arti nama-nama anaknya, dia membuat alasan-alasan mengapa dia tidak dapat bertahan membela bangsanya.  Banyak orang Kristen yang membuat berbagai macam ragam alasan sehingga tidak dapat setia beribadah di satu gereja lokal.  Tetapi dengan setia Tuhan menunggu Musa, sampai Musa merasa tidak apa-apa, egonya hilang dan menjadi orang yang selalu mengandalkan Tuhan.  Barulah Allah menyuruh Musa berangkat kembali untuk menyelamatkan bangsa Israel.  Tetapi di tengah jalan Tuhan mengingatkan Musa akan perjanjian kekal itu.  Kel. 4:24.  Hal yang sama juga terjadi kepada Yosua, saat mereka mau menghadapi orang Yerikho yang raksasa dan benteng-bentengnya yang tinggi, Tuhan menyuruh untuk menyunat seluruh bangsa Israel.  Yosua 5:2.  Sangat tidak masuk akal, orang yang mau berperang disunat.  Tetapi Allah ingin memberitahukan kepada bangsa itu bahwa tidak usah kuatir akan manusia raksasa dan benteng yang tinggi di hadapan mereka tetapi yang terpenting adalah perjanjian Allah.  Saat perjanjian dilakukan maka kutuk diangkat Tuhan, Yosua 5:8-9.  Puji Tuhan!.


GPdI Maranatha Medan