PERSEMBAHAN
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu 4 Mei 2003
ULANGAN 16:16-17, 17:1, KEL. 23;14,19
Pada zaman Taurat (+- 1500 tahun sebelum Yesus) setiap orang Israel dalam
setahun harus tiga kali mengadakan pesta dan dalam tiga kali itu mereka
manghadap hadirat Tuhan. Yaitu pada hari raya Paskah, hari raya Tujuh
Minggu (Pentakosta) dan hari raya Pondok Daun-daunan (Tabernakel). Tuhan
berkata bahwa jika menghadap Tuhan tidak boleh dengan tangan hampa /
kosong. Harus membawa persembahan-persembahan sesuai dengan berkat yang
diterima oleh orang Israel. Kalau persembahan itu adalah hewan maka tidak
boleh yang bercacat dan harus yang sehat. Dan kalau persembahan itu adalah
hasil tanaman maka haruslah hasil yang terbaik. Dalam zaman Taurat orang
Israel tidak boleh menghadap Tuhan setiap hari, kecuali imam-imam. Tetapi
pada zaman Perjanjian Baru oleh darah Anak Domba kita semua bisa masuk ke ruang
Maha Kudus untuk menghadap hadirat Tuhan. Bahkan gereja mula-mula mereka
beribadah setiap hari berarti setiap hari membawa korban kepada Tuhan.
Dalam I Petrus 2:9 dijelaskan bahwa orang percaya adalah bangsa yang terpilih
dan imamat yang rajani. Imamat (priesthood) adalah imam-imam.
Kita semua dikhususkan bagi keimaman yang kudus. Jadi, bukan pendeta atau
pastor saja yang disebut imam tetapi semua orang percaya menjadi imam-imam di
hadapan Allah. Kapan dan dimana saja kita dapat berbicara dengan Tuhan
secara langsung. Setiap orang yang menghadap Tuhan harus membawa
korban. Tetapi ada konotasi yang salah apabila persembahan haruslah
uang. Uang hanyalah salah satu bagian dari persembahan.
Ada 4 persembahan kudus yang dapat kita bawa kepada Tuhan :
Korban syukur. Mazmur 116:17,18. Ibrani 13:15
Korban syukur bukan yang berasal dari kantong / dompet kita atau dari hasil
ladang / usaha kita tetapi dari mulut kita. Korban syukur bisa
berbentuk nyanyian, pujian, penyembahan. Korban yang tak bercacat
adalah jika korban itu dinaikkan dengan segenap hati. Dalam memuji
Tuhan harus berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Tuhan senang.
Mazmur 111:1, Haleluya (lebih tepatnya Haleluyah). Haleluyah
adalah singkatan dari dua kata yaitu "Halel" yang berarti pujian /
syukur dan "Yah" adalah singkatan dari Yahweh yang berarti
Tuhan. Jadi arti haleluyah adalah puji Tuhan atau pujian bagi Tuhan.
Korban doa dan permohonan. Ibrani 5:7
Doa adalah satu persembahan. Banyak orang Kristen jika memimpin doa
menuliskan doanya disecarik kertas. Tetapi sebenarnya doa bukan puisi
melainkan suatu persembahan yang lahir dari hati kita dan menyenangkan
Tuhan. Yesus berdoa dan memohon disetai ratap tangis dan doanya
didengar oleh Bapa di Sorga.
Korban tubuh. Roma 12:1
Dengan rajin datang mengikuti ibadah-ibadah maka di situ kita telah membawa
(mempersembahkan) tubuh / hidup kita kepada Tuhan. Lebih lagi apabila
tubuh kita hidup kudus dan melakukan hal-hal yang kehendak Tuhan.
Korban perbuatan baik. Ibrani 13:16
Setiap persembahan uang, hasil usaha dan segala potensi serta talenta /
bakat kita dapat menjadi korban perbuatan yang indah di hadapan Tuhan.
Berikanlah persembahan yang terbaik kepada Tuhan sesuai
dengan berkat yang telah kita terima.
Puji Tuhan.
GPdI Maranatha Medan