TABUT ALLAH
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu  15 Juni 2003  


II SAMUEL 4:11-12
Dalam dua ayat di atas memberitahukan kepada kita bahwa selama tiga bulan rumah Obed-Edom beserta segala yang ada padanya (terj. lain=segala yang dimilikinya) diberkati Tuhan karena ada Tabut Allah (peti Allah) di rumah itu.  Ketika raja Daud mendengar bahwa rumah Obed-Edom diberkati dengan luar biasa karena Tabut Allah, maka ia menyuruh supaya Tabut Allah dipindahkan ke kota Daud yaitu Yerusalem supaya seluruh Yerusalem bahkan seluruh Israel diberkati oleh karena Tabut 
Allah itu.

Apakah sebenarnya Tabut Allah itu sehingga kehadirannya mendatangkan berkat.  Dalam Keluaran 25:10-22, dijelaskan bahwa Tabut Allah merupakan salah satu perabot Kemah Musa / Tabernakel yang terpenting, dan ditempatkan di ruang Mahakudus/Mahasuci.  Tabut / peti terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas.  Kayu penaga penggambarkan Yesus sedangkan emas menggambarkan kemuliaan Allah.  Yesus adalah manusia biasa tetapi Dia adalah Allah.  Penutup Tabut Allah terbuat dari emas dan di atas penutup peti Allah itu ada dua  buah kerubium yang berhadap-hadapan dan ini melambangkan Allah Bapa dan Roh Kudus.  Kemudian tutup tabut Allah / tutup pendamaian yang melambangkan Yesus Kristus.  Imam akan memercikan darah korban ke atas tutupan pendamaian itu dan kemuliaan Tuhan akan dinyatakan maka seluruh dosa-dosa bangsa Israel selama satu tahun dihapuskan dan umat itu berdamai kembali dengan Allah.

Di atas tabut itu, Allah bertemu dengan Musa dan umatNya dan Allah berbicara kepada umatNya.  Tabut itu ditempatkan di tempat paling utama Tabernakel yaitu ruang Mahasuci.  Tabut itu adalah simbol kehadiran Allah.  Jika Israel berperang, tabut itu dibawa dan Israel selalu menang.  Namun dalam I Samuel 4:21, pada saat ini tabut dirampas oleh orang Filistin dan Israel mengalami kekalahan.  Ketika itu seorang anak lahir (cucu imam Eli) dan diberi nama IKABOD, artinya kemuliaan Tuhan telah hilang.

Jemaat yang memiliki tabut Tuhan akan diberkati rohani dan jasmani, diberkati tubuh, jiwa dan roh.  Di rumah Obed Edom, tabut itu membawa berkat, tapi bagi orang Filistin tabut itu mengakibatkan malapetaka (2 Sam. 5).  Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa itu?  Saudara, kalau ada tabut Tuhan di lingkungan orang-orang tidak bertobat, maka tabut Tuhan itu jadi bencana.  Itu sebabnya hidup kita harus diserahkan pada Tuhan, barulah kita diberkati.  Waktu Daud membawa tabut itu ke Yerusalem dengan cara yang salah, salah satu anak buah Daud mati.  Maka tabut itu ditaruh di rumah Obed Edom dan ia diberkati.  Karena apa?  Karena Obed Edom adalah orang Lewi.

Kita harus bersedia menerima tabut itu dengan menaruhnya pada tempat yang terutama dalam hidup kita.  Kita harus menjadi tuan rumah yang baik.  Sering kita mau menerima Roh Kudus tapi kita tidak tahu menyambutNya sehingga Roh Kudus keluar dari hidup kita.  Ingat, Roh Kudus itu lembut, Ia tidak mau didukakan.  Kalau kita mengundang Tuhan dalam hidup kita, kita harus menyenangkan Dia dan melayani Dia.  Bertemu dengan Tuhan lewat doa, penyembahan dan pembacaan Firman.  Kalau ada tabut Allah, ada kemuliaan Allah dalam hidup kita.  Biarlah orang lain dapat melihat rumah tangga kita yang mencerminkan kemuliaan Allah.  Berilah tempat yang spesial, maka kita akan diberkati.  
Haleluyah.


GPdI Maranatha Medan