PANGGILAN TUHAN TERHADAP ORANG PERCAYA
Ringkasan Khotbah Pdt. Otto Hutapea (Denver, Amerika Serikat), Minggu  20 Juli 2003  


AMOS 1:1-2
Ayat di atas membawa kita kepada pengertian bahwa panggilan Tuhan dalam hidup kita bukan hanya untuk percaya saja kepada Allah, tetapi kita sedang dilatih oleh Bapa untuk menjadi imam-imam yang akan melayani Tuhan di kerajaan Sorga nantinya.  Jadi, dunia ini merupakan tempat pelatihan / training center bagi kita orang percaya.

Panggilan itu secara khusus dinyatakan kepada Amos bukan kepada keluarga Amos, atau lain-lain.  Panggilan Tuhan adalah secara pribadi (spesial).  Yang menjadi tugas kita hari ini adalah: menangkap panggilan Tuhan dalam hidup kita.  Bukan sekedar percaya kepada Tuhan dan setelah itu menunggu kedatangan Tuhan kali yang kedua.  Tetapi sebelum hari yang disebut dengan hari Maranatha itu kita semua harus ambil bagian untuk melayani Tuhan dengan seluruh aspek kehidupan kita.

Telinga rohani kita harus peka untuk mendengar panggilan Tuhan.  Membuka hati merupakan sesuatu langkah untuk mengerti akan panggilan-Nya.  Tuhan tidak mau kita mengalami stagnasi sehingga menjadi orang yang bingung di kerajaan sorga nantinya karena tidak terbiasa melayani pekerjaan Tuhan selama di bumi ini.  Kalau kita bekerja di sebuah perusahaan, sewaktu-waktu kita bisa dibayar oleh perusahaan.  Tapi kita dipanggil oleh Tuhan, Tuhan membutuhkan kita.  Kita punya hak atau autority.  Tuhan punya rencana atau kerinduan supaya kerajaan Allah semakin hari semakin maju di bumi ini.

Allah mempunyai rancangan yang sungguh indah dalam hidup setiap orang percaya yang mau masuk dalam rencana dan panggilan-Nya yang sesungguhnya.  Rancangan bukan kecelakaan tapi penuh damai sejahtera.

Amos adalah seorang peternak domba dari Tekoa.  Tekoa berarti patron, ditopang, disponsori.  Tuhan yang mensuport kita.  Tuhan yang menjadi patron dalam hidup kita.  Jangan kuatir tentang apa yang kita butuhkan dalam pekerjaan Tuhan.  Dialah Yehovah Jireh yang mencukupkan, Yehovah Shalom yang memberi damai sejahtera.  Dan kita tidak perlu menunggu hari esok, dengan berkata tunggu sukses dulu perusahaanku baru saya melayani Tuhan.  Tetapi hari ini,  kita harus mengambil keputusan melayani Raja di atas segala raja.  Tuhan pakai sebagaimana Amos ada yang adalah sedang beternak, Tuhan pakai Musa sebagaimana ia ada, Tuhan pakai Yosua sebagaimana ia ada, Tuhan panggil Petrus sebagaimana Petrus ada, bahkan Yesus sebagaimana Yesus ada sebagai tukang kayu.  Sebagaimana Tuhan menopang Amos, maka Tuhan juga yang akan menopang kita sampai kesudahaan akhir zaman.  Yang menjadi bagian kita adalah mentaati panggilan Tuhan yang kudus sebab kita sedang dipersiapkan menjadi imam-imam yang kudus yang akan melayani di kerajaan Sorga.

Menurut Peter Wagner : seorang nabi yang dipanggil oleh Tuhan, akan melakukan tugas nabi yaitu menyampaikan isi hati Tuhan dan seorang rasul akan melakukan tugas seorang rasul yaitu merintis pekerjaan Tuhan dan disertai mujizat-mujizat Tuhan.  Artinya bahwa semua kita ada dalam panggilan masing-masing.  Seringkali kita melihat eksistensi orang lain, tetapi tanpa sadar iblis telah merusak kita dengan berpikir bahwa Tuhan tidak memanggil kita.

Pada saat kita mentaati panggilan Tuhan, ada suatu perubahan yang terjadi dalam pola hidup kita.  Baik cara kita berpikir, cara kita bertindak dlsb.  Roma 12:1,2.  Lingkungan boleh berubah, ekonomi boleh resesi, tapi orang yang berkomitmen untuk melayani Tuhan akan tetap ditopang Allah.  Puji Tuhan.


GPdI Maranatha Medan