MENGANGKAT TANGAN KEPADA TUHAN
Ringkasan Khotbah Pdt. DR M.D. Wakkary, Minggu 11 Agustus 2002 Malam
Mazmur 141 : 2
"Biarlah doaku adalah bagiMu seperti persembahan ukupan dan tanganku
yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang".
Pemazmur Daud mengungkapkan dalam kidungnya bahwa doa bagaikan persembahan di mezbah dupa, dan mengangkat tangan bagaikan persembahan di mezbah korban bakaran.
Banyak orang Kristen enggan, atau merasa malu, atau malas,
atau tidak spontan mengangkat tangan dalam kebaktian, padahal sikap mengangkat
tangan menurut Alkitab adalah suatu persembahan korban yang harum di hadirat
Tuhan.
Secara umum ekspresi angkat tangan mempunyai makna :
luapan kegembiraan
tanda penyerahan diri
tanda meminta pertolongan
menyambut/mengelu-elukan seseorang
Dalam Alkitab, mengangkat tangan kepada Tuhan, juga merupakan
penyerahan kepada Tuhan demi suatu kemenangan dari Tuhan. Baca, Keluaran
17:10-15. Apabila Musa mengangkat tangan berakibat positip: kemenangan
untuk pasukan Israel tetapi kalau Musa menurunkan tangannya berarti kekalahan.
Secara rohani, apabila anak-anak Tuhan mengangkat tangan kepada Tuhan maka Tuhan
turun tangan menolong, mengaruniakan berkat.
Dalam Mazmur 134 : 2, tertulis: "Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan
pujilah Tuhan!". Memuji Tuhan harus disertai tepuk tangan dan
elu-elukan Allah dengan sorak-sorai, serta juga mengangkat tangan.
Jemaat harus berupaya rela hati memuji Tuhan dengan mengangkat tangan.
Jemaat harus menadahkan tangan kepada Tuhan sebagai ekspresi kerinduan, kehausan
akan Tuhan. (Mazmur 143:6).
Angkat tangan adalah sikap memuji Tuhan, menyembah Tuhan, berdoa kepada Tuhan. Angkat tangan, karena ekspresi ini merupakan persembahan korban yang harum dihadapan Tuhan. Puji Tuhan.
GPdI Maranatha Medan