MENJAGA HATI
Ringkasan Khotbah Ibu Pdt. Rahel Tampi (Bandung), Minggu 8 Februari 2004 


AMSAL 4:23
"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan"

Dalam ayat di atas Tuhan menyuruh kita untuk menjaga hati.  Menjaga hati bukan dengan biasa-biasa tetapi dengan segala kewaspadaan.  Kewaspadaan berarti serius.  Kita tidak salah apabila kita menjaga harta dan rumah kediaman kita, tetapi menjaga hati harus lebih serius.  Kenapa kita harus menjaga hati?

  1. Hati kita adalah sarana tempat Allah berbicara
    Allah berbicara kepada hati (roh) kita.  Apabila hati nurani kita tumpul maka tidak bisa membedakan mana yang berkenan keapda Tuhan dan mana yang tidak berkenan kepada Tuhan (Efesus 4:19,18).   Faktor yang membuat hati kita tumpul adalah kebodohan dan kedegilan terhadap firman Tuhan.

  2. Hati kita gampang tawar
    Amsal 24:10.  Kesesakan dapat membuat hati kita tawar.  Kesesakan adalah beban - masalah - percobaan yang tidak kunjung usai.  Apabila masalah dan persoalan kita biarkan menggerogoti hati kita, maka kekuatan untuk beribadah, menyembah dan melayani Tuhan akan berkurang dan secara lambat laun hati kita akan tawar.  Alkitab mengingatkan kita bahwa di akhir zaman ini kita harus semakin kuat, karena jikalau tidak, maka akan tergilas dengan kejahatan dunia yang semakin bertambah (bd. Wahyu 22:11).  Oleh sebab itu kita perlu kuat di dalam Tuhan.  Bahaya terbesar dalam hidup manusia adalah apabila hatinya terkontaminasi dengan kecemaran dunia.

  3. Hati kita rapuh
    Amsal 27:9.  Penderitaan juga dapat membuat hati tawar/kecewa.  Hati nurani kita tidak lebih dari selembar kertas yang gampang robek.  Penderitaan dapat merusak dan mengganggu hati.

Tawar hati dapat menyerang siapa saja.  Perhatikan Ayub seorang yang taat kepada Tuhan tetapi pernah juga tawar hati.  Ayub 3:1,7.  Pada pasal 1-2 Ayub masih kuat dan dapat bersyukur kepada Tuhan, tetapi pada pasal 3 Ayub tawar hati dengan berkata "biarlah hari itu aku tidak lahir". Ia mengutuki hari jadinya.  Banyak orang yang tawar hati karena melihat masalah dan pergumulan yang sangat berat dan tak kunjung usai.  Ayub sangat kecewa akan hidupnya.  Dalam sesaat semua harta dan anak-anaknya habis lenyap (Ayub 1:13,14).  Masalah demi masalah menimpa hidup Ayub.  Tetapi apa yang dilakukan Ayub sehingga hatinya yang hancur, hatinya yang sempat tawar dipulihkan kembali?  Rahasia pemulihan kehidupan Ayub adalah setelah dia mendoakan sahabat-sahabatnya (Ayub 42:10).  Dalam kitab Ayub pasal 6 diuraikan tentang kekecewaan Ayub terhadap ketiga sahabatnya.  Tetapi secara sempurna Ayub dipulihkan Tuhan setelah dia berdoa bagi sahabat-sahabatnya yang berarti mengampuni mereka.  

Di dalam doa ada pemulihan.  Oleh sebab itu marilah kita menjaga hati kita, meminta pengudusan Tuhan akan hati kita serta mendoakan orang yang pernah mengecewakan hati kita.  Arahkan pandanganmu kepada Yesus yang menjanjikan pemulihan kepada kita.  Mazmur 46:2-4.  Tuhan memberkati.


GPdI Maranatha Medan