A P I
Ringkasan Khotbah Ibu Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu 15 Februari 2004
IMAMAT 10:1-3
Kemah Perhimpunan atau Tabernacle (inggris) adalah suatu tempat khusus bagi
bangsa Israel untuk beribadah kepada Tuhan ketika dalam perjalanan dari Mesir
menuju tanah Kanaan. Tabernakel terbagi dalam tiga bagian :
1. Halaman/pelataran. Di halaman ada dua pertobatan yaitu mezbah korban
bakaran dan
kolam pembasuhan
2. Ruang Kudus. Di ruang kudus ada tiga perabot yaitu dian/kandil, meja
roti dan mezbah dupa.
3. Ruang Maha Kudus. Di ruang maha kudus ini terdapat tabut Allah.
Yang boleh melayani di Tabernakel hanyalah suku Lewi, khususnya Harun dan
keturunannya untuk imamat. Nadab dan Abihu yang juga imam-imam adalah anak-anak
Harun. Tetapi dua imam ini mati dihukum Tuhan karena membawa ke ruang kudus
suatu api yang asing/strange fire - api yang tidak dikenali (KJV)/unautorized
fire - api yang tidak sah (NIV). Menurut alkitab, ada api yang benar dan api
yang asing, ada api yang sesuai dengan perintah Tuhan tetapi ada juga api yang
tidak sah.
Api mempunyai dua pengertian :
Api berbicara dari Roh Kudus
Roh kudus acapkali digambarkan dengan api. Perhatikan KPR. 2:1-4.
Sebanyak 120 murid Yesus berdoa di kamar loteng Yerusalem menunggu
pencurahan Roh kudus. Setelah 10 hari berdoa, Roh Kudus turun seperti
serbuan angin keras dan di atas kepala 120 murid ada nyala api seperti
bentuk lidah kemudian mereka dipenuhkan dengan Roh Kudus dan mengucapkan
bahasa-bahasa lidah/Roh. Jadi waktu peristiwa Pentakosta di Yerusalem ada
lidah api, tanda Roh Kudus.
Api atau Roh Kudus sangat penting bagi imam-imam. Kita semua adalah
imam-imam (1 Petrus 2 : 9). Tetapi kita harus waspada terhadap api yang
tidak sah, yang mungkin kelihatannya kuasa Roh Kudus, padahal palsu.
Kelihatannya karunia Roh Kudus, tapi bukan.
Apakah api yang asing itu? Api yang berlawanan dengan perintah Tuhan (Imamat
10:1).
Kenapa kedua imam itu dapat melakukan kesalahan ini? Kemungkinan besar
mereka sedang mabuk (bd. Imamat 10 : 8-9, Efesus 5 :18). Anak Tuhan dilarang
mabuk, tetapi harus penuh dengan Roh.
Dari manakah seharusnya api yang asli/sah diambil? Harus dari mezbah korban
bakaran yang ada di halaman (Imamat 16 : 12).
Mezbah korban bakaran mempunyai dua pengertian yaitu :
1. Berbicara tentang salib Kristus. Pekerjaan Roh Allah semuanya bersumber
dan berawal dari salib Kristus. Yesus di Golgotha telah menjadi mezbah
korban.
2. Berbicara tentang diri kita yang harus disangkal, supaya menjadi
persembahan yang hidup dan kudus kepada Tuhan (Roma 12 : 1). Hidup kita
harus menjadi mezbah korban.
Jangan biarkan api Roh Kudus padam. Tanda orang yang apinya mulai padam
adalah kurang dalam berdoa, kurang dalam memuji dan menyembah Tuhan, kurang
membaca Firman serta kurang dalam berkorban. Kalau api sempat padam, maka
kita harus mencari api itu. Peliharalah api Roh Kudus supaya tetap menyala
dalam hidup kita (1 Tes. 5 : 19-21).
Api juga berbicara dari cinta kasih. (Kidung Agung
8:6-7)
Dunia modern memperingati tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang
(Valentine Day). Tetapi cinta kasih yang asli adalah hasil korban Yesus di
Golgotha. Kasih sayang bersumber dari Tuhan (1 Yohanes 4 : 8). Sebab Allah
adalah kasih. Kasih kita harus mengacu kepada Kasih Yesus. Hanya Yesus
sumber kasih yang abadi.
Jangan sampai api kasih mula-mula padam. Ingat!! akhir zaman banyak orang
dingin/tawar kasih. Kalau kasih mulai dingin, minta Roh Kudus
memanaskan kembali. Oleh sebab itu milikilah api Roh Kudus. Kobarkanlah api
itu di dalam hidup kita.
God Bless You.
GPdI Maranatha Medan