KASIH DARI ALLAH
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. M.D. Wakkary, Minggu 4 April 2004 


II SAMUEL 9:1-13
Raja Saul adalah salah satu tokoh dalam kitab Samuel. Saul seorang raja yang gagah perkasa dan diurapi Tuhan, tetapi kemudian Tuhan menolak Saul sebagai raja karena ia tidak mematuhi perintah Tuhan. Dan Daud akhirnya yang diurapi Tuhan menjadi raja menggantikan Saul. Raja Saul mempunyai seorang anak yang bernama Yonatan. Yonatan dengan Daud bersahabat karib (I Sam. 18,19,20). Yonatan sangat mengasihi Daud sekalipun ia sudah tahu bahwa Daud yang akan mengganti bapanya bukan dirinya. Dalam peperangan melawan Filistin, Saul dan anak-anaknya termasuk Yonatan terbunuh. Yonatan mempunyai seorang anak yang masih berumur 5 tahun bernama Mefiboset. Pada waktu Saul dan Yonatan terbunuh, inang pengasuhnya melarikan Mefiboset dan kemungkinan besar Mefiboset terjatuh, yang berakibat kedua kakinya timpang atau lumpuh.

Pertama-tama Daud menjadi raja di Hebron kemudian di Yerusalem. Setelah memerintah di Yerusalem, Daud teringat bahwa dia pernah mengikat janji dengan Yonatan (I Samuel 20). Daud mengasihi keluarga Saul walaupun raja Saul pernah berbuat jahat terhadap Daud. Melalui salah seorang pelayan Saul yang bernama Ziba diketahui bahwa masih ada anak Yonatan yang hidup bernama Mefiboset dan tinggal jauh terasing di Lodebar. Diperbatasan daerah suku Gad dan Manasye timur, sebelah timur Yordan padahal dia adalah suku Benyamin dan rumah keluarga Saul yang kaya berada di Gibeon. Kemudian Mefiboset dijemput dari Lodebar dan dipindahkan ke Yerusalem. Ini suatu gambaran tentang betapa besarnya kasih Allah kepada kita. Oleh kasih Tuhan kita ditransformasikan dari kehinaan dan kebinasan ke tempat surgawi yaitu keselamatan seperti Mefiboset dipindahkan dari Lodebar ke Yerusalem. Mefiboset telah jatuh miskin di Lodebar, jauh dari tempat asalnya yang kaya di daerah Benyamin.

Mefiboset adalah gambaran dari kita semua. Dulunya kita jauh dari Tuhan. Mefiboset sebenarnya cucu raja tetapi tinggal jauh di pengasingan. Dahulunya kita adalah orang-orang yang jauh dari kasih Tuhan, tetapi Allah mencari kita melalui hamba-hamba Tuhan yang menyaksikan kuasa dan kasih Tuhan, maka kemudian kita dipindahkan dari Lodebar ke Yerusalem. Yerusalem artinya alas perdamaian. Kita dipindahkan dari lumpur duniawi ke satu tempat yang sentosa yaitu keselamatan di dalam Yesus. Cucu raja timpang, tidak mempunyai apa-apa. Kita adalah ciptaan Allah, tetapi karena dosa, kita menjadi miskin dan tidak ada kekayaan. Seperti Mefiboset dipindahkan dari Lodebar ke Yerusalem, demikian juga kita diangkat dari lobang kebinasaan dari lumpur rawa ke atas bukit batu. Bukit batu itu ialah Yesus Kristus (Mazmur 40:3). Puji Tuhan.

Ketika Mefiboset bertemu Daud, ia sujud menyembah. Mefiboset memiliki arti yang bagus yaitu penghancur rasa malu. Daud menyambut Mefiboset dengan perkataan 'jangan takut'. Alkitab mencatat paling tidak 360 kali perkataan 'jangan takut'. Apalagi kalau ditambah dengan 'jangan kuatir' atau jangan gentar akan lebih banyak lagi. Jadi setidaknya setiap hari ada jaminan dari Tuhan yang berkata 'jangan takut' kepada kita. Namun Mefiboset berkata : "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?" Hendaknya kita menjadi orang Kristen yang tidak punya mental seperti ini, mental yang lemah, merasa tidak layak. Kita sudah dibenarkan, sekarang kita adalah anak Raja, anak Tuhan Yesus. Selanjutnya Daud berkata bahwa ia akan mengembalikan segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya akan diberikan kepadanya. Ini berarti restorasi, restitusi, inilah berkat pemulihan, yang hilang dikembalikan. Bahkan Mefiboset makan sehidangan dengan raja selama hidupnya. Namun apa pesan pada akhir cerita ini? Di ayat 13: "Adapun kedua kakinya timpang." Apa artinya? Sekalipun kita sudah menerima anugerah Tuhan, tapi kita masih di dunia, jadi kita belum sempurna. Kita melihat di 2 Korintus 12:7-10, bahwa rasul Paulus seorang rasul yang luar biasa dipakai oleh Tuhan, tapi di dalam tubuhnya ada duri (penyakit), seorang utusan iblis. Ia sudah 3 kali memohon tetapi Tuhan berkata, sudah cukup anugerah Tuhan untuknya. Rasul Paulus bahkan mengakui ada berkat dalam kekurangannya. Sebab dalam kelemahan terletak kekuatannya. Sering kali Tuhan izinkan percobaan menerpa kita agar kita tetap bergantung total kepada Tuhan. Dan Tuhan selalu peduli, mensuplai kekuatan kepada kita. Haleluyah.


GPdI Maranatha Medan