TANDA-TANDA GEREJA YANG SEMPURNA
SAM GPdI Maranatha, Kelas Pertumbuhan Iman, Kamis 30 Januari 2003
Pengajar : Pdm. Wens Ampouw
 

Kolose 2:2-7

1.      Gereja Haruslah Menjadi Suatu Gereja Yang memiliki Hati yang Berani.

Kata Paulus “agar hati mereka terhibur” kata yang dipergunakan adalah “parakalein”. Kadang kata  ini berarti menghibur kadang memberi nasihat. Namun dibaliknya senantiasa terdapat suatu gagasan tentang sesuatu yang memampukan seseorang untuk menghadapai keadaan yang sulit dengan keyakinan dan gagah berani.

2.      Gereja Haruslah Menjadi suatu Gereja yang Anggota-anggotanya bersatu dalam kasih.

Satu-satunya tanda yang mencirikan gereja yang sejati adalah kasih terhadap Allah dan sesama. Ketika kasih padam gereja pun mati.

3.      Gereja Haruslah Menjadi Suatu Gereja yang diperlengkapi dengan segala hikmat.

Paulus memakai tiga kata untuk hikmat:

  1. Dalam ayat 2, ia memakai kata sunesis yang diterjemahkan “pengertian”. Sunesis dapat juga disebut pengetahuan kritis. Itulah kemampuan untuk menilai setiap situasi dan memutuskan langkah praktis yang harus diambil.  
    Gereja yang sejati harus memiliki pengetahuan praktis mengenai apa yang harus dilakukan ketika suatu tindakan diperlukan.

  2. Hikmat dan Pengetahuan. Hikmat (sofia) dan pengetahuan (gnosis).  
    Gnosis adalah kuasa untuk menangkap kebenaran. Sedangkan Sofia adalah kuasa yang memampukan seseorang untuk memberi jawaban dari pengharapan yang dimilikinya. 
    Mazmur 19:8 ; Maz. 111:10 ; Amsal 10:31 ; I Kor. 1:24 ; II Tim 3:15 ; Yak. 1:5. 

4.      Gereja Haruslah Memiliki Kuasa Untuk Menolak Ajakan yang Menyesatkan

Kata “indah” (phitanologia) kata ini merupakan istilah pengadilan. Ini adalah kata yang dipakai untuk kekuatan (persuasif) dari argumentasi seorang pengacara yang mungkin dapat melepaskan si pelaku kriminal dari hukuman yang adil. 
Gereja yang benar harus memegang kebenaran kuat-kuat sehingga tak dapat digoyahkan oleh rayuan argumen tersebut. Efesus 4:12-16.

5.      Gereja Harus Memiliki Displin Seorang Prajurit.

Kata tertib hidup dan keteguhan iman merupakan istilah militer.
Kata yang diterjemahkan ketertiban adalah taksis  yang berarti jenjang atau susunan yang rapi.
Kata yang diterjemahkan keteguhan adalah “stereoma”  yang berarti suatu benteng yang kokoh.
Gereja harus terdapat suatu ketertibn yang penuh disiplin dan keteguhan yang kokoh, sama seperti ketertiban dan keteguhan suatu pasukan tentara yang terlatih dan penuh disiplin. Efesus 6:13-18.

6.      Gereja yang Sejati Kehidupannya harus di dalam Kristus.

Roma 12:3-5 ; II Korintus 5:17 ; Kolose 3:11

7.     Gereja yang Sejati Memegang Teguh Iman yang telah diterimanya.

8.     Ciri Gereja yang Benar adalah Ucapan Syukur yang Berlimpah-limpah. 

*** Tuhan memberkati ***

  


GPdI Maranatha Medan