TIDAK SEGAN-SEGAN MENYERAHKAN KEPADA TUHAN
Ringkasan Khotbah Pdt. DR M.D. Wakkary, Minggu  16 Nopember 2003  


KEJADIAN 22:1-18
Ketika Tuhan memanggil Abraham keluar dari Ur-Kasdim ke Barsyeba, ada janji-janji berkat yang Tuhan sampaikan kepada Abraham.  Abraham akan diberkati dan memberkati.  Dan dalam perjalanan menuju Barsyeba, secara berulang-ulang Tuhan selalu mengingatkan janji itu.  (Kejadian 12,13,15,17).  Anak Tuhan perlu berkat, terlebih-lebih berkat kehidupan yang kekal. Berkat adalah janji Tuhan.

Dalam Kejadian 21, janji Tuhan digenapi dalam diri Abraham.  Ada beberapa orang anak Abraham, tetapi Tuhan berkata bahwa anak perjanjian itu hanyalah Ishak.  (Kejadian 21:12).  Dalam perikop di atas kita membaca Tuhan mencoba atau lebih tepat : menguji ("tested") Abraham yaitu dengan memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak kepada Tuhan. (Bd. Yakobus 1:13b).  Berkat besar dari Tuhan biasanya tidak sekaligus datang.  Perlu proses, dari kecil menjadi besar.  Untuk setiap peningkatan berkat,  Allah selalu memberikan ujian.  Abraham dikenakan satu ujian yang sangat sulit.  Anak satu-satunya dan anak yang dikasihinya harus dipersembahkan.  Pada zaman Perjanjian Lama, jika disebut mempersembahkan yang hidup/bernyawa baik lembu, kambing, domba dan merpati, maka korban tersebut harus disembelih lalu dibakar di atas mezbah.  Pada zaman sekarang ini (Perjanjian Baru), korban bakaran/daging-daging/bernyawa tidak ada lagi, karena Yesus telah mati di Golgota menjadi korban bagi keselamatan umat manusia sekali untuk selamanya.  Korban kematian telah digenapi / dilaksanakan sepenuhnya oleh Yesus Kristus di Salib Golgota.

Abraham tidak tawar-menawar dengan Tuhan. Ia taat dan melaksanakan.  Abraham mempunyai iman bahwa Tuhan sanggup untuk membangkitkan Ishak walaupun ia sudah mati dan Allah sanggup menjadikan yang tidak ada menjadi ada.  Roma 4:17.  Ishak sempat bertanya : mana dombanya?  Abraham menjawab penuh iman : Allah akan menyediakan (Jahweh Jireh, bhs. Ibrani).  Kejadian 22:8.  Allah selalu menyediakan jika ada kepatuhan.  Dan Tuhan sediakan korban pengganti, karena Abraham taat kepada FirmanNya.

Ketika Abraham mau menyembelih Ishak, malaikat Tuhan berkata : "Jangan membunuh anak itu, sebab telah kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan dalam bhs. Ibrani adalah CHASAK (withheld, bhs. Inggris).  Chasak artinya tidak menahan, tidak menolak, tidak menyembunyikan dan tidak menyimpan.  Abraham tidak menolak ketika Tuhan meminta Ishak untuk dipersembahkan.  Karena tidak segan-segan mempersembahkan anaknya untuk Tuhan, maka Tuhan memberikan berkat yang sangat besar kepada Abraham.  Kejadian 22:17-18.

Semua orang menginginkan berkat, tetapi seringkali kita tidak bisa mendapatkannya.  Penyebabnya adalah kita tidak siap untuk terima ujian.  Kalau kita ingin diberkati berlimpah maka kita harus rela untuk menyerahkan pada Tuhan, sekalipun yang diminta Tuhan itu sesuatu milik kita yang sangat kita kasihi atau yang satu-satunya ada pada kita.  Berkat-berkat akan meningkat, jika kita taat kepada permintaan Tuhan.  Puji Tuhan!


GPdI Maranatha Medan